Menjadi salah satu jenis kopi dengan harga paling mahal di Indonesia bahkan seluruh dunia, kopi luwak berasal dari proses alami yang sangat unik. Jenis kopi ini merupakan hasil dari biji kopi yang dicerna dari hewan luwak dan didapat dari kotoran yang dikeluarkan hewan luwak. Harganya tidak tanggung-tanggung, yaitu mencapai 80 Dollar Amerika atau setara dengan Rp1,2 juta.

kopi luwak

Luwak sendiri merupakan jenis hewan yang banyak ditemukan di kawasan Afrika Sub-Sahara dan Asia Tenggara. Hewan ini punya ekor yang cukup panjang layaknya seperti hewan monyet dan wajahnya bercorak seperti rakun serta ada bintik atau garis – garis pada tubuhnya. Hewan Luwak mempunyai peran yang sangat penting dalam rantai makanan, hewan ini memakan reptil kecil dan serangga serta buah, seperti buah mangga dan ceri kopi.

Namun untuk kamu perlu ketahui kalau hewan luwak hanya makan kopi ceri yang rasanya paling manis dan paling segar saja. Segera setelah masuk dalam saluran pencernaannya, kopi tersebut akan melalui serangkaian proses fermentasi paling alami. Inilah yang membuat kopi luwak punya rasa yang sangat khas yang tidak bisa dibuat kembali dengan proses yang lain. Setelah luwak membuang kopi tersebut, biji kopi akan dibersihkan, dipanggang, dan siap untuk diseduh.

tekstur kopi luwak

Berbagai Khasiat dari Jenis Kopi Luwak untuk Kesehatan

Mawar, teh, dan plum jadi tiga cita rasa yang paling menonjol saat kamu mengonsumsi kopi luwak ini. Namun, siapa sangka, kopi satu ini tidak hanya unik dan sangat mahal harganya, tetapi juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, antara lainnya adalah :

Aman Jika Dikonsumsi Untuk Orang Pengidap Asam Lambung

Bagi orang dengan kondisi perut yang sangat sensitif akan asam lambungnya, kopi cenderung memicu banyak efek yang tidak menyenangkan pada perut, misalnya melilit atau nyeri. Inilah mengapa kopi tidak dianjurkan dikonsumsi untuk orang dengan kondisi tersebut. Namun, bagi penikmat kopi dengan perut sensitif, kopi luwak mungkin bisa jadi pilihan yang lebih aman untuk dihidangkan.

Tidak seperti kopi pada umumnya, kopi luwak punya tingkat keasaman dan kandungan kafein yang cenderung lebih rendah daripada kopi – kopi jenis lainnya. Tentunya, risiko munculnya rasa tidak nyaman pada perut akan lebih ringan, dibandingkan dengan mengonsumsi kopi biasa.

Membantu Memperbaiki Suasana Hati

Baik kopi dengan atau tanpa kandungan kafein bisa berperan sangat penting sebagai antioksidan yang membantu memerangi radikal bebas didalam tubuh. Zat tersebut sangat berpotensi merusak dan memicu terjadinya pembengkakan pada sel. Ini karena kopi juga memiliki kandungan polifenol yang merupakan salah satu jenis antioksidan.

Bagi beberapa orang, efek ini memberikan manfaat untuk antidepresan dan sistem saraf. Tak hanya itu, kafein juga bisa memengaruhi keadaan mental seseorang, seperti membantu meningkatkan rasa kewaspadaan, mengurangi kecemasan berlebihan akan hal, dan membuat suasana hati jauh menjadi lebih baik.

Membantu Mencegah Kanker

Kopi luwak juga bisa memberikan efek berupa perlindungan pada tubuh dari bahaya jenis kanker tertentu, salah satunya adalah kanker pada usus besar. Sementara itu, kopi sendiri pada umumnya bisa merangsang terbentuknya cairan empedu yang membantu mempercepat proses pencernaan melalui usus besar pada tubuh manusia.

Proses pencernaan yang jauh lebih lancar tentunya akan membantu menurunkan potensi terbentuknya zat karsinogen yang bisa memicu terjadinya penyakit kanker. Tak hanya itu, kopi pun dihubungkan dengan penurunan kadar estrogen pada dalam tubuh, jenis hormon yang turut memicu munculnya beberapa masalah kanker yang berbahaya didalam tubuh.

Efektif untuk Meringankan Migrain

Berbeda dengan kopi pada umumnya yang justru bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala sebelah atau migrain, kopi luwak justru memberikan efek untuk dijadikan sebagai kopi alternatif yang tepat untuk kamu yang rentan terserang migrain. Ini disebabkan karena kandungan kafein dan asam pada kopi luwak yang lebih ringan atau lebih rendah sehingga bisa meringankan efek sakit kepala yang mungkin terjadi sewaktu – waktu.

By redy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *